Rabu, 07 Oktober 2009

kabel coaxial


1. PENGERTIAN KABEL COAXIAL
Kabel merupakan suatu media untuk mengantarkan arus listrik ataupun informasi. Bahan dari kabel ini beraneka ragam, khususnya sebagai pengantar arus listrik. Umumnya, terbuat dari tembaga dan dilapisi dengan pelindung. Selain tembaga, ada juga kabel yang terbuat dari serat optik, yang disebut dengan fiber optic cable. Sedangkan, Coaxial merupakan suatu jenis kabel yang menggunakan dua buah konduktor. Pusatnya berupa inti kawat padat yang dilingkupi oleh sekat yang kemudian dililiti lagi oleh kawat berselaput konduktor. Jenis kabel ini biasa digunakan untuk jaringan dengan bandwith yang tinggi.
Maka dapat disimpulkan bahwa kabel koaksial merupakan kabel yang berisi dua buah konduktor, satunya terletak di tengah yang terbuat dari tembaga keras yang dilapisi dengan isolator, konductor kedua melingkar di luar isolator pertama dan tertutup dengan insulator luar.

2. KARAKTERISTIK KABEL COAXIAL

Seperti penjelasaan di atas, coaxial (Kabel Coaxial) adalah kabel tembaga yang diselimuti oleh beberapa pelindung (pelindung luar, pelindung anyaman tembaga, dan isolator pelasting), dimana pelindung-pelindung tersebut memiliki fungsi sebagai berikut :
• Pelindung luar; ini adalah bagian dari pelindung yang keras. Pelindung luar ini digunakan untuk melindungi kabel coaxial dari benturan fisik yang keras dan juga untuk melindungi dari gangguan hewan-hewan pengerat (sehingga bahannya biasanya dibuat dari bahan yang tidak disukai oleh hewan pengerat seperti tikus).
• Pelindung berupa anyaman serat tembaga; untuk melindungi kabel dari EMI (ElectroMagnetic Interference) yang dihasilkan oleh kabel-kabel yang berada di sekitarnya, sehingga dapat menghasilkan kecepatan transmisi yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan kabel twisted-pair (yang sangat rentan terhadap interfensi dari luar kabel).
• Isolator pelastik; untuk membantu menfilter sinyal-sinyal interferensi dari luar kabel sehingga inti kabel dapat dibuat bebas dari sinyal interferensi dari luar.

Gambar di bawah ini menunjukan gambar penampang kable coaxial secara umum.



Pada pertengahan tahun 1920-1n, kabel coaxial mulai digunakan, pada saat itu dipakai pada jaringan telepon sebagai media trasmisi trunk antar sentral telepon. Penggunaan kable coaxial yang significant berikutnya yaitu pada tahun 1950-an, dimana kabel coaxial digunakan sebagai kabel bawah laut untuk keperluan sambungan langsung internasional. Kemudian pada tahun 1960-1n, kabel coaxial digunakan dalam dunia data-processing.
Kabel coaxial menghasilkan spektrum frekuensi yang lebih besar bila dibandingkan dengan kabel twisted-pair. Misalnya, kabel coaxial jaringan TV yang biasa dapat mensupport frekwensi 370 MHz. Sedangkan kabel coaxial terbaru yang sudah dikembangkan lebih baik seperti Hybrid Fiber Coax (HFC) dapat mensupport system dengan frekwensi 750 MHz atau 10.000 MHZ.
Dari segi kapasitas, kabel coaxial dapat menghasilkan kapasitas 370-1.000 kali lebih besar dari sebuah kable twisted-pair. Dengan kapasitas sebesar ini, kabel coaxial dapat digunakan sebagai sarana pada sebuah jaringan broadband. Besarnya kapasitas ini tergantung dari lokasi (standard yang berlaku di tempat tersebut). Pada system di Amerika Utara, setiap kanal TV kabel menggunakan bandwidth 6MHZ, sesuai dengan standard NTSC (National Television System Committee). Di Eropa, dengan standard PAL (Phase Alternate Line), bandwidth kanalnya ialah 8 MHz. Dengan bandwidth dan kapasitas yang lebih besar, kable coaxial juga akan mensupport system dengan service yang beragam, seperti voice, data, video dan multimedia.
Kabel coaxial juga menawarkan performance yang jauh lebih baik dari kabel twisted-pair, karena pelindung yang berupa ayaman tembaga pada kabel coaxial akan melindungi pusat kabel dari interferensi gelombang elektomagnetik yang berasal dari luar kabel, sehingga akan mengurangi terjadinya error/noise dan cross talk. Hal ini memungkinkan kabel coaxial untuk mencapai bit error rate sampai dengan 1/1.000.000.000. Intensitas error, noise dan crosstalk yang lebih kecil ini akan berdampak pada berkurangnya jumlah amplifier yang dibutuhkan untuk mengguatkan sinyal yang lemah sepanjang jalur transmisi, dimana dengan menggunakan kabel coaxial amplifer hanya dibutuhkan setiap jarak 2,5 km.

3. PENGGUNAAN KABEL COAXIAL
Penggunaan kabel coaxial pada LAN memiliki beberapa keuntungan. Penguatannya dari repeater tidak sebesar kabel STP atau UTP. Kabel coaxial lebih murah dari kabel fiber optic dan teknologinya juga tidak asing lagi. Kabel coaxial sudah digunakan selama puluhan tahun untuk berbagai jenis komunikasi data. Ketika bekerja dengan kabel, adalah penting untuk mempertimbangkan ukurannya. Seiring dengan pertambahan ketebalan atau diameter kabel, maka tingkat kesulitan pengerjaannya pun akan semakin tinggi. Anda harus ingat pula bahwa kabel ini harus ditarik melalui pipa saluran yang ada dan pipa ini ukurannya terbatas.
Kabel coaxial terkadang digunakan untuk topologi bus, tetapi beberapa produk LAN sudah tidak mendukung koneksi kabel coaxial.
Protokol Ethernet LAN yang dikembangkan menggunakan kabel coaxial:
10Base5 / Kabel “Thicknet” :
• adalah sebuah kabel coaxial RG/U-8.
• merupakan kabel “original” Ethernet.
• tidak digunakan lagi untuk LAN modern.
10Base2 / Kabel “Thinnet”:
• adalah sebuah kabel coaxial RG/U-58.
• mempunyai diameter yang lebih kecil dari “Thicknet”.
• menggantikan “Thicknet”.
• tidak direkomendasikan lagi, tetapi masih digunakan pada jaringan LAN yang sangat kecil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar